Wisata Gua Soekarno - Ayo Jaga Lestarikan


Sumenep
Pengunjung wisata Gua Soekarno Sumenep, Jawa Timur yang merupakan wisata alam baru di ujung timur pulau garam Madura ternyata mampu memikat masyarakat. Itu terbukti dari jumlah pengunjung selama dua hari sejak soft launching tanggal 8-9 Juni 2019, tembus hingga lebih dari 6 ribu orang. “Hari pertama 1.683 dan hari kedua mencapai 4.353 pengunjung,” kata pengelola wisata Gua Soekarno Sumenep, Syaiful Anwar, Senin (10/6/2019), pada PortalMadura.Com. Keberadaan wisata Gua Soekarno Sumenep yang dikelola perorangan tersebut lebih menarik dan lebih mendapat tempat di hati masyarakat dibanding dengan wisata yang dikelola pemerintah daerah setempat. Faktanya, wisata Gua Soekarno Sumenep ini viral diberbagai media sosial sejak tiga hari terakhir ini. Pemandangan yang eksotis dan memikat tampak memesona dengan lighting lampu yang sangat menakjubkan sedang mewarnai laman facebook dan twitter. Baca Juga : Destinasi Wisata Baru, Gua Soekarno Sumenep Yang Eksotis dan Memikat Salah satunya, pada laman facebook @maduravacationland yang mengunggah 10 foto wisata Gua Soekarno Sumenep hingga mencapai 1,6 ribu kali dibagikan oleh para warganet dengan 90 respon. Salah seorang pengunjung wisata Gua Soekarno Sumenep, Novita Andriyasari menyampaikan, keberadaan Gua Soekarno Sumenep itu sangat bagus dan terasa dingin di dalamnya. “Bagus banget, adem di dalamnya. Luas dan menawan,” katanya pada PortalMadura.Com. Gua Soekarno ini menyuguhkan pemandangan stalaktit dan stalagmit yang elok dan berada di lahan seluas 5.000-an meter.

Wisata Gua Soekarno terletak di Desa Panaongan, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep. Wisata itu banyak digandrungi wisatawan. Buktinya, meski baru di-launching Jumat (7/6) sudah ada ribuan pengunjung yang berwisata ke Gua Soekarno.
Tempat wisata yang setiap harinya tidak pernah sepi pengunjung mulanya gua biasa. Di dalamnya banyak semak belukar. Namun di tangan para aktivis sadar wisata, yaitu CV Jelalajah Sumenep, gua tersebut disulap menjadi tempat wisata yang menarik perhatian wisatawan.
”Masih sangat sulit ditemukan tempat wisata gua di Madura dengan sedimikian bagus isinya dan pengelolaannya,” kata Direktur CV Jelalajah Sumenep Syaiful Anwar kemarin (9/6).
Menurut Anwar, Gua Soekarno sangat luas dengan beberapa lubang yang saling terhubung. Dan, dilengkapi lampu untuk menerangi gua tersebut. Bagi pengunjung dilarang merokok di dalam gua keculi di daerah smoking area. Itu  untuk memberikan kenyamanan bagi pengunung lainnya.
Wisata Gua Soekarno juga dilengkapi dengan kafe yang dapat dijadikan tempat bersantai wisatawan. Spot berswafoto juga disiapkan untuk pengunnung yang ingin mengabadikan keindahan Gua Soekarno.
Wisatawan yang ingin masuk ke Gua Soekarno cukup mengeluarkan uang Rp 15 ribu, pengunjung dapat menikmati gua yang terasa sejuk bagi pengunjung itu. Tarif masuk itu hanya berlaku bagi pengunjung yang kategori remaja dan dewasa. Sementara untuk anak-anak gratis.
Mengapa dinamakan Gua Soekarno? Anwar menegerangkan, Gua itu awalnya dijadikan tempat bertapa seorang musafir pecinta Soekarno. Musafir itu bernama Sukardi berasal dari Kabupaten Jember.
Sukardi, menghabiskan waktu hidupnya dengan bertapa gua tersebut. Dia kemudian meneikah dengan perempuan desa setempat dan tetap tinggal di dalam gua. Pria yang sudah tutup usia itu dikaruania seorang anak laki-laki.
Menurut Anwar, ada banyak bukti bahwa Sukardi merupakan seorang pecinta tokoh proklamator tersebut. Salah satunya, gambar-gambar Soekarno dan bendera merah putih. ”Bahkan ranjang tempat tidurnya almarhum Sukardi masih ada dan dapat dilihat langsung oleh pengunjung,” jelas Anwar.
Dalam pengelolaannya, CV Jelajah Sumenep menggandeng badan usaha milik desa (BUMDes). Anwar berharap adanya Gua Soekarno dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. ”Ada 30 karyawan yang semuanya dari dasa setempat,” tukasnya.
Dampak dari semakin banyaknya pengunjung yang singgah dan menikmati keindahan yang disajikan oleh gua soekarno tersebut membuat para karyawan kewalahan dan masyarakat yang berkunjung terlalu banyak yang tidak memperdulikan kebersihan yang udah diberikan oleh masyarakat setempat dan pemerintah.
Ditambah lagi banyak kantin makanan dan minuman yang dibangun pemerintah agar bisa memberikan penghasilan buat warga sekitar akan tetapi dampak dari hal tersebut banyak para pengunjung yang membuang sampah tidak pada tempat.
Maka dari itu pemerintah memberikan peraturan agar membuang sampah pada tempatya supaya keindahan dan keeolokan yang disajikan di gua soekarno tetap alami, walaupun pemerintah sudah memberikan peraturan masih ada satu atau dua orang yang masih melanggar peraturan yang sudah ditentukan.
Sebagai pengujung yang baik kita tidak boleh melanggar peraturan yang sudah ditetapkan pemerintah supaya keindahan gua tersebut tetap terjaga, karna jika kita menjaga kerbersihan goa membuat goa tetap terjaga dan membuat pemandangan semakin indah dan bersih tanpa dan sampah yang berserakan.
Mari kita saling menjaga kebersihan lingkungan agar keindah karena jika kita selalu mengendalkan permerintah untuk menjaga kelestarian dan keindah yang berada di goa soekarno kurang memadai karena kesadaran masyarakat yang mengunjungi goa soekarno tidak menaati peraturan yang sudah ditetapkan.
Marilah kita semua mencoba berubah untuk tidak membuang sampah sembarangan lagi karena jika kalian membuang sampah sembarangan akan meberikan dampak yang jelek dan dapat merusak lingkungan sekitar tempat wisata tersebut.
Maka dari itu lingkungan tempat wisata menjadi hal yang sangat penting untuk kita jaga dan lestarikan. Salah satu dengan tidak membuang sampah sembarangan, bisakan membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan agar tidak merusak pemandangan sekitar tempat wisata karena pada akhirnya kita sendiri yang akan merasakan keindahan tersebut dan agar bisa dinikmati oleh anak dan cucu kita nanti. Kalau tidak dimulai dari kita sendiri lalu siapa lagi. Marilah kita jaga terus keindahan dan kebersihan tempat wisata dimanapun. Inilah alasan saya mengapa saya mengambil tema wisata goa soekarno karena saya sebagai mahasiswa sosiologi FISIB UTM dan juga sebagai orang Madura yang ingin menjaga kelestarian alam terutamanya di wisata alam tersebut. Saya Aufa Bayyina Hania menulis artikel ini memohon kerjasamanya kepada semua pembaca untuk membantu saya menjaga dan melestikan alam.

Sumber :

Penulis :
Aufa Bayyina Hania
Sosiologi FISIB UTM
190521100062

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEGMENTING - TARGETING - POSITIONING (STP) DALAM PEMASARAN

Materi Lockdown [Konjoin-Jalur-Time Series] MKB2